HB
(HEMOGLOBIN)
Hemoglobin
adalah molekul di dalam eritrosit (sel darah merah) dan bertugas untuk
mengangkut oksigen. Kualitas darah dan warna merah pada darah ditentukan
oleh kadar Hemoglobin.
Nilai normal Hb :
Nilai normal Hb :
Wanita
|
12-16
gr/dL
|
Pria
|
14-18
gr/dL
|
Anak
|
10-16
gr/dL
|
Bayi baru
lahir
|
12-24gr/dL
|
Penurunan Hb
terjadi pada penderita: anemia penyakit ginjal, dan pemberian cairan intra-vena
(misalnya infus) yang berlebihan. Selain itu dapat pula disebabkan oleh
obat-obatan tertentu seperti antibiotika, aspirin, antineoplastik (obat
kanker), indometasin (obat antiradang).
Peningkatan
Hb terjadi pada pasien dehidrasi, penyakit paru obstruktif menahun (COPD),
gagal jantung kongestif, dan luka bakar. Obat yang dapat meningkatkan Hb
yaitu metildopa (salah satu jenis obat darah tinggi) dan gentamicin (Obat
untuk infeksi pada kulit
TROMBOSIT (PLATELET)
Trombosit
adalah komponen sel darah yang berfungsi dalam proses menghentikan perdarahan
dengan membentuk gumpalan.
Penurunan
sampai di bawah 100.000 permikroliter (Mel) berpotensi terjadi perdarahan dan
hambatan perm- bekuan darah. Jumlah normal pada tubuh manusia adalah
200.000-400.ooo/Mel darah. Biasanya dikaitkan dengan penyakit demam berdarah.
HEMATOKRIT (HMT)
Hematokrit
menunjukkan persentase zat padat (kadar sel darah merah, dan Iain-Iain) dengan
jumlah cairan darah. Semakin tinggi persentase HMT berarti konsentrasi darah
makin kental. Hal ini terjadi karena adanya perembesan (kebocoran) cairan ke
luar dari pembuluh darah sementara jumlah zat padat tetap, maka darah menjadi
lebih kental.Diagnosa DBD (Demam Berdarah Dengue) diperkuat dengan nilai HMT
> 20 %.
Nilai normal HMT :
Anak
|
33 -38%
|
Pria
dewasa
|
40 – 48 %
|
Wanita
dewasa
|
37 – 43 %
|
Penurunan
HMT terjadi pada pasien yang mengalami kehilangan darah akut (kehilangan darah
secara mendadak, misal pada kecelakaan), anemia, leukemia, gagalginjal kronik,
mainutrisi, kekurangan vitamin B dan C, kehamilan, ulkuspeptikum (penyakit
tukak lambung).
Peningkatan
HMT terjadi pada dehidrasi, diare berat,eklampsia (komplikasi pada kehamilan),
efek pembedahan, dan luka bakar, dan Iain-Iain.
LEUKOSIT (SEL DARAH PUTIH)
Leukosit
adalah sel darah putih yang diproduksi oleh jaringan hemopoetik yang berfungsi
untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari
sistem kekebalan tubuh.
Nilai normal :
Nilai normal :
Bayi baru
lahir
|
9000
-30.000 /mm3
|
Bayi/anak
|
9000 –
12.000/mm3
|
Dewasa
|
4000-10.000/mm3
|
Peningkatan
jumlah leukosit (disebut Leukositosis) menunjukkan adanya proses infeksi atau
radang akut,misalnya pneumonia (radang paru-paru), meningitis (radang selaput
otak), apendiksitis (radang usus buntu), tuberculosis, tonsilitis, dan
Iain-Iain. Selain itu juga dapat disebabkan oleh obat-obatan misalnya aspirin,
prokainamid, alopurinol, antibiotika terutama ampicilin, eritromycin,
kanamycin, streptomycin, dan Iain-Iain.
Penurunan
jumlah Leukosit (disebut Leukopeni) dapat terjadi pada infeksi tertentu
terutama virus, malaria, alkoholik, dan Iain-Iain. Selain itu juga dapat
disebabkan obat-obatan, terutama asetaminofen (parasetamol),kemoterapi kanker,
antidiabetika oral, antibiotika (penicillin, cephalosporin, kloramfenikol),
sulfonamide (obat anti infeksi terutama yang disebabkan oleh bakter).
Hitung Jenis Leukosit (Diferential Count)
Hitung jenis
leukosit adalah penghitungan jenis leukosit yang ada dalam darah
berdasarkan proporsi (%) tiap jenis leukosit dari seluruh jumlah leukosit.
Hasil
pemeriksaan ini dapat menggambarkan secara spesifik kejadian dan proses
penyakit dalam tubuh, terutama penyakit infeksi. Tipe leukosit yang dihitung
ada 5 yaitu neutrofil, eosinofil, basofil, monosit, dan limfosit. Salah satu
jenis leukosit yang cukup besar, yaitu 2x besarnya eritrosit (se! darah merah),
dan mampu bergerak aktif dalam pembuluh darah maupun di luar pembuluh darah.
Neutrofil paling cepat bereaksi terhadap radang dan luka dibanding leukosit
yang lain dan merupakan pertahanan selama fase infeksi akut.
Peningkatan
jumlah neutrofil biasanya pada kasus infeksi akut, radang, kerusakan jaringan,
apendiksitis akut (radang usus buntu), dan Iain-Iain.
Penurunan
jumlah neutrofil terdapat pada infeksi virus, leukemia, anemia defisiensi besi,
dan Iain-Iain.
EOSINOFIL
Eosinofil
merupakan salah satu jenis leukosit yang terlibatdalam alergi dan infeksi
(terutama parasit) dalam tubuh, dan jumlahnya 1 – 2% dari seluruh jumlah
leukosit. Nilai normal dalam tubuh: 1 – 4%
Peningkatan
eosinofil terdapat pada kejadian alergi, infeksi parasit, kankertulang, otak,
testis, dan ovarium. Penurunan eosinofil terdapat pada kejadian
shock, stres, dan luka bakar.
BASOFIL
Basofil
adalah salah satu jenis leukosit yang jumlahnya 0,5 -1% dari seluruh jumlah
leukosit, dan terlibat dalam reaksi alergi jangka panjang seperti asma, alergi
kulit, dan lain-lain.Nilai normal dalam tubuh: o -1%
Peningkatan
basofil terdapat pada proses inflamasi(radang), leukemia, dan fase penyembuhan
infeksi.
Penurunan
basofil terjadi pada penderita stres, reaksi hipersensitivitas (alergi), dan
kehamilan
LIMPOSIT
Salah satu
leukosit yang berperan dalam proses kekebalan dan pembentukan antibodi. Nilai
normal: 20 – 35% dari seluruh leukosit.
Peningkatan
limposit terdapat pada leukemia limpositik, infeksi virus, infeksi kronik, dan
Iain-Iain.
Penurunan
limposit terjadi pada penderita kanker, anemia aplastik, gagal ginjal, dan Iain-Iain.
MONOSIT
Monosit
merupakan salah satu leukosit yang berinti besar dengan ukuran 2x lebih besar
dari eritrosit sel darah merah), terbesar dalam sirkulasi darah dan diproduksi
di jaringan limpatik. Nilai normal dalam tubuh: 2 – 8% dari jumlah seluruh
leukosit.
Peningkatan
monosit terdapat pada infeksi virus,parasit (misalnya cacing), kanker, dan
Iain-Iain.
Penurunan
monosit terdapat pada leukemia limposit dan anemia aplastik.
ERITROSIT
Sel darah
merah atau eritrosit berasal dari Bahasa Yunani yaitu erythros berarti merah
dan kytos yang berarti selubung. Eritrosit adalah jenis se) darah yang paling
banyak dan berfungsi membawa oksigen ke jaringan tubuh. Sel darah merah aktif
selama 120 hari sebelum akhirnya dihancurkan. Pada orang yang tinggal di dataran
tinggi yang memiliki kadar oksigen rendah maka cenderung memiliki sel darah
merah lebih banyak.
Nilai normal
eritrosit :
Pria
|
4,6 – 6,2
jt/mm3
|
Wanita
|
4,2 – 5,4
jt/mm3
|
MASA
PERDARAHAN
Pemeriksaan
masa perdarahan ini ditujukan pada kadar trombosit, dilakukan dengan adanya
indikasi (tanda-tanda) riwayat mudahnya perdarahan dalam keiuarga.
Nilai normal
:
dengan Metode Ivy
|
3-7 menit
|
dengan Metode Duke
|
1-3 menit
|
Waktu
perdarahan memanjang terjadi pada penderita trombositopeni (rendahnya kadar trombosit
hingga 50.000 mg/dl), ketidaknormalan fungsi trombosit, ketidaknormalan
pembuluh darah, penyakit hati tingkat berat, anemia aplastik, kekurangan faktor
pembekuan darah, dan leukemia. Selain itu perpanjangan waktu perdarahan juga
dapat disebabkan oleh obat misalnya salisilat (obat kulit untuk anti jamur),
obat antikoagulan warfarin (anti penggumpalan darah), dextran, dan Iain-Iain.
Masa
Pembekuan
Merupakan
pemeriksaan untuk melihat berapa lama diperlukan waktu untuk proses pembekuan
darah. Hal ini untuk memonitor penggunaan antikoagulan oral (obat-obatan anti
pembekuan darah). Jika masa pembekuan >2,5 kali nilai normal, maka potensial
terjadi perdarahan.Normalnya darah membeku dalam 4 – 8 menit (Metode Lee
White).
Penurunan
masa pembekuan terjadi pada penyakit infark miokard (serangan jantung), emboli
pulmonal (penyakit paru-paru), penggunaan pil KB, vitamin K, digitalis (obat
jantung), diuretik (obat yang berfungsi mengeluarkan air, misal jika ada
pembengkakan).
Perpanjangan
masa pembekuan terjadi pada penderita penyakit hati, kekurangan faktor
pembekuan darah, leukemia, gagal jantung kongestif.
LAJU ENDAP DARAH (LED)
LED untuk
mengukur kecepatan endap eritrosit (sel darah merah) dan menggambarkan
komposisi plasma serta perbandingannya antara eritrosit (sel darah merah) dan
plasma. LED dapat digunakan sebagai sarana pemantauan keberhasilan terapi,
perjalanan penyakit, terutama pada penyakit kronis seperti Arthritis Rheumatoid
(rematik), dan TBC.
Peningkatan
LED terjadi pada infeksi akut lokal atau sistemik (menyeluruh), trauma,
kehamilan trimester II dan III, infeksi kronis, kanker, operasi, luka
bakar.Penurunan LED terjadi pada gagal jantung kongestif, anemia sel sabit,
kekurangan faktor pembekuan, dan angina pektoris (serangan jantung).Selain itu penurunan
LED juga dapat disebabkan oleh penggunaan obat seperti aspirin, kortison,
quinine, etambutol.
G6PD (GLUKOSA 6 PHOSFAT DEHIDROGENASE)
Merupakan
pemeriksaan sejenis enzim dalam sel darah merah untuk melihat kerentanan
seseorang terhadap anemia hemolitika. Kekurangan G6PD merupakan kelainan
genetik terkait gen X yang dibawa kromosom wanita. Nilai normal dalam darah
yaitu G6PD negatif
Penurunan
G6PD terdapat pada anemia hemolitik, infeksi bakteri, infeksi virus, diabetes
asidosis.
Peningkatan G6PD dapat juga terjadi karena obat-obatan seperti aspirin, asam askorbat (vitamin C) vitamin K, asetanilid.
Peningkatan G6PD dapat juga terjadi karena obat-obatan seperti aspirin, asam askorbat (vitamin C) vitamin K, asetanilid.
BMP (BONE
MARROW PUNCTION)
Pemeriksaan
mikroskopis sumsum tulang untuk menilai sifat dan aktivitas hemopoetiknya
(pembentukan sel darah). Pemeriksaan ini biasanya dilakukan pada penderita yang
dicurigai menderita leukemia.
Nilai normal
rasio M-E (myeloid-eritrosit) atau perbandingan antara leukosit berinti dengan
eritrosit berinti yaitu 3 :1 atau 4 :1
HEMOSIDERIN/FERITIN
Hemosiderin
adalah cadangan zat besi dalam tubuh yang diperlukan untuk pembentukan
hemoglobin. Pemeriksaan ini ditujukan untuk mengetahui ada tidaknya kekurangan
zat besi dalam tubuh yang mengarah ke risiko menderita anemia.
PEMERIKSAAN
ALKOHOL DALAM PLASMA
Pemeriksaan
untuk mendeteksi adanya intoksikasi alkohol (keracunan alkohol) dan dilakukan
untuk kepentingan medis dan hukum. Peningkatan alkohol darah melebihi 100
mg/dl tergolong dalam intoksikasi alkohol sedang berat dan dapat terjadi pada
peminum alkohol kronis, sirosis hati, malnutrisi, kekurangan asam folat,
pankreatitis akut (radang pankreas), gastritis (radang lambung), dan
hipo-glikemia (rendahnya kadar gula dalam darah).
PEMERIKSAAN
TOLERANSI LAKTOSA
Laktosa
adalah gula sakarida yang banyak ditemukan dalam produk susu dan olahannya.
Laktosa oleh enzim usus akan diubah menjadi glukosa dan galaktosa.
Penumpukan laktosa dalam usus dapat terjadi karena kekurangan enzim laktase,
sehingga menimbulkan diare, kejang abdomen (kejang perut), dan flatus (kentut)
terus-menerus, hal ini disebut intoleransi laktosa. dalam jumlah besar
kemudian diperiksa kadar gula darah . Apabila nilai glukosa darah sewaktu
>20 mg/dl dari nilai gula darah puasa berarti laktosa diubah menjadi glukosa
atau toleransi laktosa, dan apabila glukosa sewaktu <20 mg/dl dari kadar
gula darah puasa, berarti terjadi intoleransi glukosa. Sebaiknya menghindari
konsumsi produk susu. Hal ini dapat diatasi dengan sedikit demi sedikit
membiasakan konsumsi produk susu.
Nilai normal
:
dalam
plasma
|
< 0,5
mg/dl
|
dalam urin
|
12-40
mg/dl
|
LDH (LAKTAT
DEHIDROGENASE)
Merupakan
salah satu enzim yang melepas hidrogen, dan tersebar luas pada jaringan
terutama ginjal, rangka, hati, dan otot jantung.
Peningkatan
LDH menandakan adanya kerusakan jaringan. LDH akan meningkat sampai puncaknya
24-48 jam setelah infark miokard (serangan jantung) dan tetap normal 1-3
minggu kemudian. Nilai normal: 80 – 240 U/L
SGoT (Serum
Glutamik Oksoloasetik
Transaminase)
Transaminase)
Merupakan
enzim transaminase, yang berada pada serum dan jaringan terutama hati dan jantung.
Pelepasan SGOT yang tinggi dalam serum menunjukkan adanya kerusakan pada
jaringan jantung dan hati.
Nilai normal
:
Pria
|
s.d.37 U/L
|
Wanita
|
s.d. 31
U/L
|
Pemeriksan
ini bertujuan untuk mendeteksi adanya intoleransi laktosa dengan cara memberi
minum laktosa
Peningkatan SGOT <3x normal = terjadi karena radang otot jantung, sirosis hepatis, infark paru, dan Iain-lain.
Peningkatan SGOT <3x normal = terjadi karena radang otot jantung, sirosis hepatis, infark paru, dan Iain-lain.
Peningkatan
SGOT 3-5X normal = terjadi karena sumbatan saluran empedu, gagal jantung
kongestif, tumor hati, dan Iain-lain.
Peningkatan
SGOT >5x normal = kerusakan sei-sel hati, infark miokard (serangan jantung),
pankreatitis akut (radang pankreas), dan Iain-lain.
SGPT (Serum
Glutamik Pyruvik Transaminase)
Merupakan
enzim transaminase yang dalam keadaan normal berada dalam jaringan tubuh terutama
hati. Peningkatan dalam serum darah menunjukkan adanya trauma atau
kerusakan hati.
Nilai normal
:
Pria
|
sampai
dengan 42 U/L
|
Wanita
|
sampai
dengan 32 U/L
|
Peningkatan
>20x normal terjadi pada hepatitis virus, hepatitis toksis.
Peningkatan 3 – 10x normal terjadi pada infeksi mond nuklear, hepatitis kronik aktif, infark miokard (serangan jantung).
Peningkatan 1 – 3X normal terjadi pada pankreatitis, sirosis empedu.
Peningkatan 3 – 10x normal terjadi pada infeksi mond nuklear, hepatitis kronik aktif, infark miokard (serangan jantung).
Peningkatan 1 – 3X normal terjadi pada pankreatitis, sirosis empedu.
ASAM URAT
Asam urat
merupakan produk akhir metabolisme purin (bagian penting dari asam nukleat pada
DNA dan RNA).Purin terdapat dalam makanan antara lain: daging,
jeroan, kacang-kacangan, ragi, melinjo dan hasil olahannya.
Pergantian purin dalam tubuh berlangsung terus-menerus dan menghasilkan banyak
asam urat walaupun tidak ada input makanan yang mengandung asam urat.
Asam urat
sebagian besar diproduksi di hati dan diangkut ke ginjal. Asupan purin normal
melalui makanan akan menghasilkan 0,5 -1 gr/hari. Peningkatan asam urat dalam
serum dan urin bergantung pada fungsi ginjal, metabolisme purin, serta asupan
dari makanan. Asam urat dalam urin akan membentuk kristal/batu dalam saluran
kencing. Beberapa individu dengan kadar asam urat >8mg/dl sudah ada keluhan
dan memerlukan pengobatan.
Nilai normal :
Nilai normal :
Pria
|
3,4 – 8,5
mg/dl (darah)
|
Wanita
|
2,8 – 7,3
mg/dl (darah)
|
Anak
|
2,5 – 5,5
mg/dl (darah)
|
Lansia
|
3,5 – 8,5
mg/dl (darah)
|
Dewasa
|
250 – 750
mg/24 jam (urin)
|
Peningkatan
kadar asam urat terjadi pada alkoholik, leukemia, penyebaran kanker, diabetes
mellitus berat, gagal ginjal, gagal jantung kongestif, keracunan timah hitam,
malnutrisi, latihan yang berat. Selain itu juga dapat disebabkan oleh
obat-obatan misalnya asetaminofen, vitamin C,aspirin jangka panjang,diuretik.
Penurunan
asam urat terjadi pada anemia kekurangan asam folat, luka bakar, kehamilan, dan
Iain-Iain. Obat-obat yang dapat menurunkan asam urat adalah allopurinol,
probenesid, dan Iain-Iain.
Kreatinin
Kreatinin
Merupakan
produk akhir metabolisme kreatin otot dan kreatin fosfat (protein) diproduksi
dalam hati. Ditemukan dalam otot rangka dan darah, dibuang melalui urin.
Peningkatan dalam serum tidak dipengaruhi oleh asupan makanan dan cairan.
Nilai normal
dalam darah :
Pria
|
0,6 – 1,3
mg/dl
|
Wanita
|
0,5 – 0,9
mg/dl
|
Anak
|
0,4 -1,2
mg/dl
|
Bayi
|
0,7 -1,7
mg/dl
|
Bayi baru lahir
|
0,8 -1,4
mg/dl
|
Peningkatan
kreatinin dalam darah menunjukkan adanya penurunan fungsi ginjal dan penyusutan
massa otot rangka. Hal ini dapat terjadi pada penderita gagal ginjal, kanker,
konsumsi daging sapi tinggi, serangan jantung. Obat-obatan yang dapat
meningkatkan kadar kreatinin nyaitu vitamin C, antibiotik golongan
sefalosporin,aminoglikosid, dan Iain-Iain.
BUN (BLOOD UREA NITROGEN)
BUN adalah
produk akhir dari metabolisme protein, dibuat oleh hati. Pada orang normal,
ureum dikeluarkan melalui urin.
Nilai normal :
Dewasa
|
5-25 mg/dl
|
Anak
|
5-20 mg/dl
|
Bayi
|
5-15 mg/dl
|
Rasio
nitrogen urea dan kreatinin = 12 :1 – 20 :1
Pemeriksaan
Trigliserida
Merupakan
senyawa asam lemak yang diproduksi dari karbohidrat dan disimpan dalam bentuk
lemak hewani. Trigliserida ini merupakan penyebab utama penyakit
penyumbatan arteri dibanding kolesterol.
Nilai normal
:
Bayi
|
5-4o mg/dl
|
Anak
|
10-135
mg/dl
|
Dewasa
muda
|
s/dl50
mg/dl
|
Tua
(>50 tahun)
|
s/d 190
mg/dl
|
Penurunan
kadartrigliserid serum dapatterjadi karena malnutrisi protein, kongenital
(kelainan sejak lahir). Obat-obatan yang dapat menurunkan trigliserida yaitu
asam askorbat (vitamin C), metformin (obata anti diabetik oral).
Peningkatan
kadar trigliserida terjadi pada hipertensi (penyakit darah tinggi), sumbatan
pembuluh darah otak,diabetes mellitus tak terkontrol, diet tinggi karbohidrat,
kehamilan. Dari golongan obat, yang dapat meningkatkan trigliserida yakni pil
KB terutama estrogen.
HDL (High
Density Lipoprotein)
Merupakan
salah satu dari 3 komponen lipoprotein (kombinasi protein dan lemak),
mengandung kadar protein tinggi, sedikit trigliserida dan fosfolipid, mempunyai
sifat umum protein dan terdapat dalam plasma darah. HDL sering disebut juga
lemak baik, yang dapat membantu mengurangi penimbunan plak pada pembuluh darah.
Nilai normal
:
Pria
|
>55
mg/dl
|
Wanita
|
>65
mg/dl
|
Nilai yang
berisiko terhadap Penyakit Jantung Koroner (PJK) yaitu
Risiko
tinggi
|
<35
mg/dl
|
Risiko
sedang
|
35 – 45
mg/dl
|
Risiko
rendah
|
>6o
mg/dl
|
Peningkatan
lipoprotein dapat dipengaruhi oleh obat aspirin, kontrasepsi, sulfonamide.
LDL (Low
Density Lipoprotein)
Merupakan
lipoprotein plasma yang mengandung sedikit trigliserida, fosfolipid sedang,
protein sedang, dan kolesterol tinggi. LDL mempunyai peran utama sebagai
pencetus terjadinya penyakit sumbatan pembuluh darah yang mengarah ke serangan
jantung, stroke, dan Iain-Iain.
Nilai normal
: <150 mg/dl
risiko
ringgi terjadi jantung koroner
|
>16o
mg/dl
|
risiko
sedang terjadi jantung koroner
|
130 -159
mg/dl
|
risiko
rendah terjadi jantung koroner
|
<130
mg/dl
|
VLDL (Very Low Density Lipoprotein)
Merupakan
lipoprotein plasma yang mengandung trigliserida, tinggi,fosfolipid,dan
kolesterol sedang, serta protein rendah. Tergolong lipoprotein yang punya andil
besar dalam menyebabkan penyakit jantung koroner.
Albumin
Albumin
adalah protein yang larut air, membentuk lebih dari 50% protein plasma,
ditemukan hampir di setiap jaringan tubuh. Albumin diproduksi di hati, dan
berfungsi untuk mempertahankan tekanan koloid osmotik darah sehingga tekanan
cairan vaskular (cairan di dalam pembuluh darah) dapat dipertahankan.
Nilai normal
:
Dewasa
|
3,8 – 5,1
gr/dl
|
Anak
|
4,0 – 5,8
gr/dl
|
Bayi
|
4,4 – 5,4
gr/dl
|
Bayi baru
lahir
|
2,9 – 5,4
gr/dl
|
Penurunan
albumin mengakibatkan keluarnya cairan vascular (cairan pembuluh darah) menuju
jaringan sehingga terjadi oedema (bengkak). Penurunan albumin bisa juga
disebabkan oleh :
1.
|
Berkurangnya
sintesis (produksi) karena malnutrisi, radang menahun, sindrom malabsorpsi,
penyakit hati menahun, kelainan genetik.
|
2.
|
Peningkatan
ekskresi (pengeluaran), karena luka bakar luas, penyakit usus, nefrotik
sindrom (penyakit ginjal).
|
NATRIUM
(Na)
Natrium
adaiah salah satu mineral yang banyak terdapat pada cairan elektrolit
ekstraseluler (di luar sel), mempunyai efek menahan air, berfungsi untuk mempertahankan
cairan dalam tubuh, mengaktifkan enzim, sebagai konduksi impuls saraf.
Nilai normal
dalam serum :
Dewasa
|
135-145
mEq/L
|
Anak
|
135-145
mEq/L
|
Bayi
|
134-150
mEq/L
|
Nilai normal
dalam urin :
40 – 220
mEq/L/24 jam
Penurunan Na
terjadi pada diare, muntah, cedera jaringan, bilas lambung, diet rendah garam,
gagal ginjal, luka bakar, penggunaan obat diuretik (obat untuk darah
tinggi yang fungsinya mengeluarkan air dalam tubuh).
Peningkatan
Na terjadi pada pasien diare, gangguan jantung krohis, dehidrasi, asupan Na
dari makanan tinggi,gagal hepatik (kegagalan fungsi hati), dan penggunaan obat
antibiotika, obat batuk, obat golongan laksansia (obat pencahar).
Sumber garam
Na yaitu: garam dapur, produk awetan (cornedbeef, ikan kaleng, terasi, dan Iain-Iain.),
keju,/.buah ceri, saus tomat, acar, dan Iain-Iain.
KALIUM (K)
Kalium
merupakan elektrolit tubuh yang terdapat pada cairan vaskuler (pembuluh darah),
90% dikeluankan melalui urin, rata-rata 40 mEq/L atau 25 -120 mEq/24 jam wa
laupun masukan kalium rendah.
Nilai normal
:
Dewasa
|
3,5 – 5,0
mEq/L
|
Anak
|
3,6 – 5,8
mEq/L
|
Bayi
|
3,6 – 5,8
mEq/L
|
Peningkatan
kalium (hiperkalemia) terjadi jika terdapat gangguan ginjal, penggunaan obat
terutama golongan sefalosporin, histamine, epinefrin, dan Iain-Iain.
Penurunan
kalium (hipokalemia) terjadi jika masukan kalium dari makanan rendah,
pengeluaran lewat urin meningkat, diare, muntah, dehidrasi, luka pembedahan.
Makanan yang
mengandung kalium yaitu buah-buahan, sari buah, kacang-kacangan, dan Iain-Iain.
KLORIDA (Cl)
Merupakan
elektrolit bermuatan negatif, banyak terdapat pada cairan ekstraseluler (di
luar sel), tidak berada dalam serum, berperan penting dalam keseimbangan cairan
tubuh, keseimbangan asam-basa dalam tubuh. Klorida sebagian besar terikat
dengan natrium membentuk NaCI (natrium klorida).
Nilai normal
:
Dewasa
|
95-105
mEq/L
|
Anak
|
98-110
mEq/L
|
Bayi
|
95 -110
mEq/L
|
Bayi baru
lahir
|
94-112
mEq/L
|
Penurunan
klorida dapat terjadi pada penderita muntah, bilas lambung, diare, diet rendah
garam, infeksi akut, luka bakar, terlalu banyak keringat, gagal jantung kronis,
penggunaan obatThiazid, diuretik, dan Iain-lain.
Peningkatan
klorida terjadi pada penderita dehidrasi,cedera kepala, peningkatan natrium,
gangguan ginjal,penggunaan obat kortison, asetazolamid, dan Iain-Iain.
KALSIUM
(Ca)
Merupakan
elektrolit dalam serum, berperan dalam keseimbangan elektrolit, pencegahan
tetani, dan dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi gangguan hormon tiroid dan
paratiroid.
Nilai normal
:
Dewasa
|
9-11 mg/dl
(di serum) ; <150 mg/24 jam (di urin & diet rendah Ca) ; 200
– 300 mg/24 jam (di urin & diet tinggi Ca)
|
Anak
|
9 -11,5
mg/dl
|
Bayi
|
10 -12
mg/dl
|
Bayi baru
lahir
|
7,4 -14
mg/dl.
|
Penurunan
kalsium dapat terjadi pada kondisi malabsorpsi saluran cerna, kekurangan asupan
kalsium dan vitamin D, gagal ginjal kronis, infeksi yang luas, luka bakar,
radang pankreas, diare, pecandu alkohol, kehamilan. Selain itu penurunan
kalsium juga dapat dipicu oleh penggunaan obat pencahar, obat maag, insulin,
dan Iain-Iain.
Peningkatan
kalsium terjadi karena adanya keganasan (kanker) pada tulang, paru, payudara,
kandung kemih, dan ginjal. Selain itu, kelebihan vitamin D, adanya batu ginjal,
olah raga berlebihan, dan Iain-Iain, juga dapat memacu peningkatan kadar
kalsium dalam tubuh.
PEMERIKSAAN
KADAR GULA DARAH
Pemeriksaan terhadap kadar gula dalam darah vena pada saat pasien puasa 12 jam sebelum pemeriksaan (gula darah puasal nuchter) atau 2 jam setelah makan (gula darah post prandial).
Pemeriksaan terhadap kadar gula dalam darah vena pada saat pasien puasa 12 jam sebelum pemeriksaan (gula darah puasal nuchter) atau 2 jam setelah makan (gula darah post prandial).
Nilai normal
gula darah puasa :
Dewasa
|
70 -110
mg/dl
|
Anak
|
60-100 mg/dl
|
Bayi baru
lahir
|
30-80
mg/dl
|
Tes Widal
Merupakan
pemeriksaan untuk membantu menegakkan diagnosa thypus.Tes ini menggunakan
antigen Salmonella jenis O (somat/k) dan H {flagel) untuk menentukan tinggi
rendahnya titer antibodi. Titer antibodi pada penderita thypus akan meningkat
pada minggu ke II. Kemudian titer antibodi O akan menurun setelah beberapa
bulan, dan titer antibodi H akan menetap sampai beberapa tahun.
Jika titer
antibodi 0 meningkat segera setelah adanya demam, menunjukkan adanya infeksi Salmonella
strain O dan demikian pula untuk strain H.
PEMERIKSAAN
TORCH
Pemeriksaan
untuk identifikasi adanya virus Toksoplasma Rubella, Cytomegalovirus (CMV) dan
herpes simplek pada ibu dan bayi baru lahir, melalui sampel darah ibu.
Pemeriksaan ini perlu dilakukan jika ada riwayat sebelumnya atau dugaan infeksi
kongen/tal (bawaan) pada bayi baru lahir yang ditandai dengan hasil pemeriksaan
imunoglobulin G pada janin lebih tinggi dibanding pada ibu.
Toksoplasma
gondii merupakan parasit yang hidup dalam usus hewan piaraan rumah terutama
anjing dan kucing. Selain itu, diduga parasit ini juga terdapat pada tikus,
merpati, ayam, sapi, kambing, dan kerbau, sehingga mudah menular pada manusia.
Jika parasit ini menginfeksi ibu hamil, maka dapat menyebabkan infeksi pada
Nilai normal pemeriksaan TORCH pada lgG ibu hamil dan janin adalah negatif.
Nilai normal pemeriksaan TORCH pada lgG ibu hamil dan janin adalah negatif.
POSTAT
SPESIFIK ANTIGEN (PSA)
PSA adalah
glikoprotein dari jaringan prostat yang meningkat jika terjadi hipertropi
(pembesaran) dan meningkat lebih tinggi lagi pada penderita kanker prostat.
Pemeriksaan
PSA pada pasien kanker prostat ini berfungsi untuk memonitor perkembangan sel
kanker. Pemeriksaan ini lebih sensitif daripada fosfatase prostat, namun
pemeriksaan kombinasi keduanya akan lebih akurat.
Nilai
rujukan :
Tidak ada
kelainan prostat
|
0-4 ng/ml
|
Pembesaran
prostat jinak
|
4 -19
ng/ml
|
Kanker
prostat
|
10-20
ng/ml
|
PEMERIKSAAN
REDUKSI
Pemeriksaan
untuk mendeteksi adanya glukosa dalam urin dengan menggunakan reagen Benedict,
Fehling, dan Iain-lain. Hasil dinyatakan dengan :
Negatif
|
jika warna
tetap (tidak ada glukosa)
|
Positif 1
(+)
|
jika warna
hijau kekuningan dan keruh (terdapat 0,5 -1% glukosa)
|
Positif 2
(++)
|
jika warna
kuning keruh (terdapat 1 -1,5% glukosa)
|
Positif 3
(+++)
|
jika warna
jingga seperti lumpur keruh (terdapat 2 – 3,5% glukosa)
|
Positif 4
(++++)
|
jika warna
merah keruh (terdapat > 3,5% glukosa)
|
Janin dan
kecacatan fisik setelah lahir, dengan gejala retinitis, hydrocephalus,
microcephalus, dan Iain-Iain.Reduksi (+) dalam unn menunjukkan adanya hiperglikemia
(tingginya kadar gula dalam darah) di atas 170mg%, karena nilai ambang batas
ginjal untuk absorpsi glukosa adalah 170 mg%. Jika hasii pemeriksaan reduksi
(+) disertai hiperglikemia maka menandakan adanya penyakit Diabetes Mellitus.
ANALISA SPERMA
Merupakan
pemeriksaan dengan bahan sperma untuk melihat jumlah, volume cairan, persentase
sperma matang,pergerakan, dan Iain-Iain. Pemeriksaan ini berguna untuk
menentukan penyebab kemandulan pada pria.
Nilai normal
pada pria dewasa :
Jumlah
|
50-150
juta/ml
|
Volume
|
1,5-5,0 ml
|
Bentuk
|
75 %
matang
|
Mobilitas
|
60 %
bergerak aktif
|
Penyimpangan
dari niTai” normaf cff atas, Dfasanya terjadi pada pasien vasektomi,
kemandulan, pengobatan kanker, dan pengobatan yang mengandung estrogen (hormon
wanita).
Sumber
Artikel : Aboutlabkes
Tidak ada komentar:
Posting Komentar