.

.
.

Selasa, 01 Desember 2015

Dakwah Rosul Periode Mekah Dan Madinah


PENDAHULUAN :
Saat ini banyak masyarakat yang tidak tahu bagaimana sejarah awal rasulullah saw sampai ia diangkat menjadi rasul.serta sejarah bagaimana rasulullah menyampaikan/menyebarkan agama islam melalui dakwah-dakwahnya.dalam menyampaikan dakwah – dakwahnya rasulullah banyak menggunakan berbagai macam strategi.
            Muhammad saw adalah nabi terakhir dan merupakan rasul ulul azmi.
            Sekitar tahun 570 M,mekkah adalah sebuah kota yang sangat penting dan terkenal diantara kota-kota di negeri arab,baik karena tradisinya maupun karena letaknya.kota ini dilalui jalur perdangangan yang ramai menghubungkan yaman di selatan dan siria di utara.dengan adanya ka’bah ditengah kota,mekkah menjadi pusat keagamaan arab.didalamnya terdapat 360 berhala,mengelilingi berhala utama,hubal.mekkah kelihatan makmur dan kuat.agama dan masyarakat arab pada masa itu mencerminikan realitas kesukuan masyarakat jazirah arab dengan luas satu juta mil persegi.
            Kota ini merupakan tempat pertama rasulullah saw menyebarkan agama islam dan menyampaikan dakwahnya sekaligus juga merupakan tempat kelahiran rasulullah nabi muhammad saw.



A.    Sejarah Dakwah Rasulullah Periode Mekah

                 Yang menjadi objeng k dakwah Rasulullah pada awal kenabian adalah masyarakat Arab jahilliyah, yang masih berada dalam kebodohan. Dalam bidang agama, masyarakat arab pada waktu itu sudah menyimpang jauh dari ajaran agama tauchid. Masyarakat jahiliyah pada waktu itu umumnya beragama watsani atau agama penyembah berhala. Berhala – berhala yang mereka puja itu mereka letakkan di Ka’bah. Berhala – berhala tersebut antara lain Lata, Uzza, dan Manat. Selain itu ada pula sebagian masyarakat arab jahiliyah yang menyembah malaikat dan bintang sebagaimana yang dilakukan oelh kaum Sabi’in.
                 Nabi Muhammad diangkat sebagai rasul pada tanggal 17 Ramadan 610 M, 13 tahun sebelum hijrah ketika beliau sedang bertahannus di Gua hira’ yang terletak di Jabal Nur, beberapa kilometer sebelah utara kota mekah. Nabi Muhammad diangkat Allah, sebagainabi atau rasul-Nya ditandai dengan turunnya Malaikat jibril untuk menyampaikan wahyu yang pertama kali yakni Al-Qur’an surah Al-Alaq: 1-5

‘Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinaya”. (Q.S Al-Alaq: 1-5)
                Turunnya wahyu pertama tersebut dinamakn juga Nuzulul Qur’an. Setelah menerima wahyu tersebut Rasulullah merasa gelisah dan kebingungan,kemudian dihibur oleh Khadijah dan meyakinkan Rasulullah mengenai kenabiannya adalah sebagai berikut :
1.      Keesaan Allah SWT                                                3. Kesucian jiwa
2.      Hari kiamat sebagai hari pembalasan.                     4. Persaudaraan dan persatuan.
Kurang lebih dua tahun setengah turun wahyu kedua yakni surah Al-Mudasir ayat 1-7,



‘Hai orang yang berkumpul (berselimut), bangunlah, lalu berilah peringatan ! Dan Tuhanmu Agungkanlah ! Dan pakaianmu bersihkanlah, dan pebnuatan dosa tinggalkanlah, dan janganlah kamu member (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah”. (Q,S Al-Mudasir: 1-7).
           Sesudah menerima wahyu yang kedua yang berisi perintah Allah SWT agar nabi Muhammad berdakwah menyiarkan agama islam kepada umat islam,mulailah beliau berdakwah secara sembunyi-sembunyi dan menyeru kepada keluarganya yang dekat. Berikut nama-nama yang mula-mula beriman kepada Rasulullah yakni Siti Khadijah, Ali bin Abi Tolib, Abu Bakar, Zaid bin Haritsah. Melalui Abu Bakar banyak orang-orang memeluk islam antara lain : Usman bin Afan, Abdurrahman bin Auf, Zubair bin Awwan, Thalhah bin Ubaidillah, Sa’ad bin Abi Waqqas. Selain itu masuk islam juga Bilal bin Rabbah al-Habsyi, Abu ‘Ubaidah , ‘Amir bin Al-Jarrah, Abu Salamah bin 'Abdul Asad, Al-Arqam bin Abil Arqam, Usman bin Maz'un, 'Ubaidah bin Al-Harits, Sa'id bin Zaid Al-'Adawy. Mereka diberi gelar "assabiqunal awwalun", yaitu orang yang pertama masuk islam.
Mereka mendapat pelajaran islam dari Rasulullah secara langsung di tempat yang tersembunyi, di rumah Arqam bin Abil Arqam, di kota Mekah. Mereka semua masuk islam secara sembunyi - sembunyi. Maka cara yang sama pun dilakukan oleh Rasulullah dalam pertemuan beliau dengan pengarahan agam yang diberikan karena dakwah ketika itu masih bersifat individu dan sembunyi - sembunyi. Nabi Muhammad berdakwah secara sembunyi - sembunyi dari rumah ke rumah selama 3 tahun.
Kemudian turun Q.S Hijr ayat 94 :

"Maka sampaikanlah (Muhammad) secara terang - terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang yang musryik." Perintah pertama untuk menampakkan dakwah. Setelah turun ayat tersebut mulailah Nabi Muhammad berdakwah dengan terang - terangan. Tahap - tahap dakwah Rasulullah SAW secara terang - terangan ini antara lain adalah sebagai berikut :
1. Mengundang kaum kerabat keturunan dari Bani Hasyim, untuk menghadiri jamuan makan dan mengajak agar masuk islam. walaupun banyak yang belum menerima agama islam,.ada 3 orang kerabat dari kalangan Bani Hasyim yang sudah masuk islam, tetapi merahasiakannya. Mereka adalah Ali bin Abu Thalib, Ja'far bin Abu Thalib, dan Zaid bin Haritsah.
2. Rasulullah mengumpulkan para penduduk mekah, terutama yang berada dan bertempat tinggal di sekitar ka'bah untuk berkumpul di bukit Shafa.




B. Reaaksi Kaum Quraisy Terhadap Dakwah Rasulullah
Setelah mulai berdakwah secara terang - terangan, Nabi Muhammad mendapat reaksi keras dari kaum kafir Quraisy namun tidak putus asa dan beliau terus mengajak seluruh lapisan masyarakat agar masuk islam. Adapun reaksi kaum kafir Quraisy terhadap dakwah Rasulullah adalah :
1. Kaum kafir Quraisy, terutama para bangsawan nya sangat keberatan dengan ajaran persamaan hak dan kedudukan antara semua orang. Mereka mempertahankan tradisi hidup berkasta-kasta dalam masyarakat. Mereka juga ingin mempertahankan perbudakan, sedangkan ajaran Rasulullah (islam) melarangnya.
2. Kaum kafir Quraisy menolak dengan keras ajaran islam yang adanya kehidupan sesudah mati yakni hidup di alam kubur dan alam akhirat, karena mereka merasa ngeri dengan siksa kubur dan azab neraka.
3.kaum kafir Quraisy menolak ajaran Islam karena mereka merasa berat meninggalkan agama dan tradisi hidup bermasyarakat warisan leluhur mereka.
4. kaum kafir Quraisy menentang keras dan berusaha menghentikan dakwah Rasulullah karena Islam melarang menyembah Berhala.
C. Subtansi Dakwah Rasulullah Periode Mekah
selama 13 tahun, Rasulullah berdakwah di Mekah. materi yang disampaikan dalam dakwah mengenai tauhid ( mengesakan Allah). masyarakat Mekah pada waktu itu sedang dilanda berbagai krisis , dan yang paling menonjol adalah krisis ketuhanan . mereka meninggalkan agama tauhid yang telah diajarkan oleh nenek moyang mereka terdahulu , yakni Nabi Ibrahim dan anak-anak keturunannya . mereka lebih suka menyembah berhala ,patung patung dari tanah liat , batu-batu besar dan benda-benda tertentu yang dianggapnya dapat menyampaikan hajatnya kepada Allah . berhala yang paling banyak di sembah dan dianggap dapat mewakili Tuhan adalah latta , Uzza, Hubal, dan Manat. kayakinan masyarakat Mekkah yang mendua itulah yang disebut syirik (menyekutukan Allah), dan membuat Nabi Muhammad merasa prihatin . maka beliau segera memfokuskan dakwahnya kepada pembenahan aspek keimanan , agar kembali kepada aqidah tauhid , yang mengesakan Allah . Selain itu , situasi dan kondisi di Mekkah , belum memungkinkan bagi Rosululloh untuk membenahi aspek aspek sosial , ekonomi, politik, budaya dan sebagainya, karena jumlah umat islam pada waktu itu masih terbatas .


D. Sikap dan Perilaku Yang Mencerminkan Dakwah Rasulullah SAW.
1. mengimani dengan sebenar-benarnya bahwa Muhammad SAW adalah rasul dan nabi penutup para nabi.
2. mencintai Rasulullah SAW.
3. mensosialisasikan sunnah nabi SAW.
4. memelihara silaturahmi dengan sesama .
5. senantiasa berjihad dijalan Allah
6. merawat dan melestarikan tempat ibadah.
Dakwah Nabi Muhammad Periode Madinah
A.    LatarBelakangRasulullah Berhijrah ke Madinah
     Terjadinya perlawanan yang menentang penyebaran agama Islam dari
Mekkah, menyebabkan Nabi Muhammad SAW melakukan hijrah dari Mekkah ke
Madinah.Tetapi sebelum hijrah dilakukan, telah terjadi peristiwa yang sangatpenting,
yaitu peristiwa Isra’ dan Mi’raj pada tanggal 27 Rajab tahun 621 M.
Keadaan di Madinah sangat jauh berbeda dengan di Mekkah, kalau di
Mekkah, Nabi Muhammad SAW islam dimusuhi dan mendapat perlawanan sehingga
tidak mungkin untuk berkembang sedangkan di MadinahNabi Muhammad SAW
disambut dengan gembira, karena kedatangan Nabi sudah lama diharapkan.
Di Madinah perkembangan agama Islam cukup pesat dan penganutnya
Dakwah Rasulullah yang dilakukan di Mekkah baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan berlangsung selama 13 tahun. Rintangan makin lama makin bertambah karena itu Allah MenyediakanTempat yang subur untuk da’wah yaitu Madinah. Disinilah membangun umat untuk dijadikan duta keseluruh pelosok dunia


B.     KisahHijrahRasulullahkeMadinah
Setelah Rasulullah mandapat perintah dari Allah untuk berhijrah maka beliau berangkat bersama Abu Bakar.  semua perbekalan perjalanan telah disiapkan oleh Asma Binti Bakar. Abu Bakar telah menyewa penunjuk jalan yang bernama Abdullah Ibnu Uraiqith dari bani Dail Ibnu Bakar. Walau dia masih beragama musyrik, tapi dapat dipercaya. Abu Bakar berpesan untuk merahasiakan kepergiannya dan menjemput di Goa Tsur setelah 3 malam.Pada malam tersebut, bertepatan dengan pelaksanaan rencana rahasia orang-orang Quraisy, Para pemuda dari semua kalangan kabilah Quraisy mengepung rumah Rasulullah SAW. Pada saat itu Rasulullah berada di dalam rumahnya. Tatkala saat untuk keluar telah tiba, Rasullulah memerintahkan anak pamannya, yaitu sahabat Ali, untuk tidur di tempat tidurnya supaya orang-orang Quraisy tidak mencurigai kepergiannya.
Sesungguhnya mereka selalu mengamat-amati semua gerakan Rasulullah dari celah-celah kubah untuk menyelidiki keberadaannya pada malam itu.
Kemudian Rasulullah SAW menyelimuti sahabat Ali dengan kain burdahny, lalu ia keluar melewati para pemuda Quraisy yang berada di luar pintu rumahnya seraya membacakan firmannya:
ﻥﻭﺮﺼﺑﻻﻢﻬﻗﻢﻬﺘﻴﺸﻏﺎﻓﺍﺬﺳﻢﻬﻨﻠﺧﻦﻣﻭﺍﺬﺳﻢﻬﻳﺬﻳﺍﻦﻴﺑﻦﻣﺎﻨﻠﻌﺟﻭ
“Dan kami adakan dihadapan mereka dinding Dan di belakang mereka dinding (pula), dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat”. (Qs. 36 Yasin:9)
      Allah menimpakan kepada mereka rasa kantuk yang sangat. Akhirnya mereka semua tertidur sehingga tiada seorangpun dari mereka yang melihat kepergian rasulullah.Rasulullah SAW terus berjalan tanpa menoleh hingga bertemu dengan sahabat Abu Bakar di tempat yang telah dijanjikan, lalu keduanya melanjutkan perjalanan hingga sampai di Gua Tsur. Kemudian mereka berdua bersembunyi di dalamnya. Tatkala orang-orang musyrik mengetahui bahwa tipu muslihatnya itu tidak membawa hasil apa-apa, bahwa mereka semalaman hanya mengawasi Ali Bin Abu Thalib, bukannya Muhammad Bin Abdullah, maka kemarahan mereka semakin memuncak. Lalu mereka mengutus orang-orangnya ke segala penjuru. Mereka menyediakan hadiah yang besar bagi orang yang dapat menangkap Muhammad atau menunjukan tampat persembunyiannya. Padahal Rasulullah telah sampai di Gua Tsur sewaktu mereka mencarinya. Seandainya seorang dari mereka mau melihat ke dalam gua dari arah bawah, niscaya ia akan melihat orang yang mereka cari. Hal ini membuat Abu Bakar menangis karena khawatir akan diketahui mereka. Akan tetapi Rasulullah SAW bersabda kepadanya seraya mengucapkan firmanNya:
ﺎﻨﻌﻣﷲﺍﻥﺇﻥﺰﺤﺗﻻ
“Janganlah engkau bersedih hati karena sesungguhnya Allah beserta kita”. (Qs. At-Taubah:40)
Allah memalingkan pandangan mata mereka. Sehingga tidak ada seorangpun dari mereka yang memandang ke arah gua. Akhirnya musuh bebuyutan Rasulullah SAW, yaitu Umayyah Ibnu Khalaf, memustahilkan orang yang dicarinya itu bersembunyi di dalam gua tersebut. Rasulullah SAW dan sahabat Abu Bakar tinggal di dalam gua Tsur selama 3 malam hingga pencarian mereka berhenti. Abdullah Ibnu Abu Bakar, anak sahabat Abu Bakar, sebelum peristiwa tersebut biasa menginap di tempat yang berdekatan dengan orang-orang Quraisy. Dia adalah seorang pemuda terdidik dan berpengalaman. Bila malam hari hampir habis, yaitu pada waktu sahur, ia meninggalkan Rasulullah SAW dan sahabat Abu Bakar. Kemudian pada pagi harinya ia menampakan dirinya di mata orang-orang Quraisy sehingga mereka menduga bahwa dia bermalam bersama mereka. Ia selalu mengintai gerak-gerik orang Quraisy dan menyadap semua rencana orang Quraisy. Kemudian ia berangkat menuju tempat Rasulullah SAW dan sahabat Abu Bakar berada bila malam telah pekat untuk menyampaikan berita yang telah diperolehnya itu.
Selain itu, Amir Ibnu Fuhairah selalu berangkat menuju ke arah tempat Rasulullah SAW dan sahabat Abu Bakar berada dengan membawa domba-domba gembalanya. Apabila Abdullah Ibnu Abu Bakar berangkat meninggalkan Rasulullah SAW dan sahabat Abu Bakar, lalu Amir mengikuti jejak Abdullah bersama domba gembalanya supaya jejak Abdullah terhapus oleh jejak domba. Setelah pencarian orang-orang Quraisy berhenti, Rasulullah saw dan sahabat Abu Bakar keluar dari gua. Hal itu terjadi lewat 3 malam. Lalu keduanya menemui petunjuk jalan yang membawa hewan kendaraan mereka berdua. Pada waktu itu petunjuk jalan telah siap untuk melakukan tugas sesuai dengan perjanjian semula. Kemudian Rasulullah saw dan sahabat Abu Bakar beserta penunjuk jalan berhenti meniti daerah pantai.Akan tetapi, di tengah jalan mereka disusul Suraqah Ibnu Malik al Mudlaji yang sedang memburu mereka.Sebelumnya Suraqah telah didatangi utusan dari orang-orang musyrik kabilah Quraisy. Utusan itu mengatakan bahwa orang-orang Quraisy telah menyediakan hadiah sebesar tebusan jiwa Rasulullah dan Abu Bakar bagi siapa saja yang dapat membunuh atau menangkap mereka berdua. Ketika itu Suraqah sedang duduk-duduk di majelis kaumnya, yaitu Bani Mudlaj. Tiba-tiba datanglah sesorang dari Bani Mudlaj yang langsung berdiri di hadapan mereka yang sedang duduk-duduk. Ia berkata,”Hai Suraqah, sesungguhnya aku tadi telah melihat titik hitam di daerah pantai. Aku yakin bahwa titik hitam tersebut Muhammad dan sahabatnya”.
Setelah diam sesaat diantara  kaumnya , Suraqah bangkit, lau is menagih kudanya dan langsung memacu kudanya ke arah pantai sehingga ia dekat dengan Rasulullah dan sahabatnya, Abu Bakar. Akan tetapi tatkala ia mendekat, ternyata kaki depan kudanya terperosok hingga ia terjatuh. Ia menaiki kembali mengejar Rasulullah saw hingga ia sempat mendengarkan bacaan Al-Qur’an Rasulullah saw. Rasulullah saw tidak pernah menengok kebelakang, tetapi sahabat Abu Bakar sering menengok kebelakang. Kaki depan kuda Suraqah masuk ke dalam pasir hingga batas lututnya, Suraqah terjungkal jatuh. Lalu ia kembali menghardik kudanya supaya bangkit, tetapi ketika kaki depan kudanya hendak tercabut dari pasir, tiba-tiba keluarlah dari dalamnya debu yang pekat sekali hingga membumbung ke langit. Debu tampak bagaikan asap. Kini mengertilah Suraqah bahwa pekerjaanya itu sia-sia belaka, bahkan kini perasaan takut merayap kedalamnya dirinya. Segera ia berseru meminta perlindungan Rasulullah saw dan sahabat Abu Bakar. Mereka menghentikan kendarannya hingga Suraqah datang kepada mereka. Suraqah merasa yakin bahwa perkara yang dibawa oleh Rasulullah ini pasti akan mengalami kemenangan. Lalu Suraqah menawarkan bekal dan harta bendanya kepada mereka berdua, tetapi keduanya tidak mau mengambil sesuatu apapun daripadanya, bahkan mereka berdua berkata, “Sekarang pergilah engkau dari kami.”Tetapi sebelum Suraqah pergi,terlebih dahulu ia meminta surat jaminan keamanan dari dirinya. Maka Rasulullah saw memerintahkan Abu Bakar untuk menuliskannya. Dengan demikian, selesailah peristiwa tersebut yang menandakan besarnya perhatiann Allah terhadap Rasul-Nya.
Sejak penduduk Madinah mendengar berita tentang keluarnya Rasulullah saw dari Mekkah untuk bergabung dengan mereka, mereka selalu keluar menuju ke daerah Harrah, yaitu suatu daerah yang penuh dengan batu hitam. Bila sudah tengah malam mereka kembali ke rumah masing-masing. Pada suatu hari, mereka pulang ke rumah masing-masing. Tatkala mereka baru sampai,kerumah masing-masing tiba-tiba seorang Yahudi yang pada saat itu sedang menaiki sebuah bukit karena ingin melihat kedatangan Rasullullah saw dan sahabatnya dari kejahuan, terkadang tampak dan terkadang tidak karena tertutup oleh fatamorgana. Kemudian orang Yahudi itu berseru sekuat suaranya, “Hai orang Arab semuanya, keberuntungan kalian yang sedang kalian tunggu-tunggu  telah datang.” Mereka bergegas mengambil senjata masing-masing, lalu berangkat ke daerah Harrah menyambut kedatangan Rasulullah saw.

C.     KondisiMadinahSebelumKedatanganNabi Muhammad SAW
Kota Madinahsekaranginiberada di wilayahkekuasaanpemerintahanKerajaan Arab Saudi, terletaksekitar 160 km dariLautMerahdanpadajarakkuranglebih 350 km sebelahutaradarikotamakkah. KondisitanahkotaMadinahdikenalsubur. Di sanaterdapatoase-oaseuntuktanahpertanian, olehkarenaitupendudukkotainimemilikiusahapertanian, selainberdagangdanbeternak. Usaha pertanianinimenghasilkansayur-sayurandanbuah-buahan.TentunyakondisiMadinahberbedadengankondisiMakkah yang tandusdangersang.SebelumNabihijrah Kota MadinahdisebutdenganYastrip.PenamaanMadinahsecarabahasamempunyaiakar kata yang samadengan “tamaddun” yang berartiperadaban.
KondisimasyarakatYastripsebelum Islam dating terdiriatasduasukubangsa, yaitubangsa Arab danbangsaYahudi.Bangsa Arab yang tinggal di Yastripterdiriataspenduduksetempatdanpendatangdari Arab Selatan yang pindahkeYastripkarenapecahnyabendunganMa’arib.
Persoalan yang dihadapimasyarakatYastripwaktuituadalahtidakadanyakepemimpinan yang membawahisemuasukuYastrip.Hanyaadapemimpin-pemimpinsuku yang salingberebutpengaruh.Akibatnya, perangantar-suku pun seringterjadi.



Dakwah Rasulullah SAW pada periode madinah
Pada tahun ke-13 (sesudah Nabi Muhammad diutus,) 73 orang penduduk Madinah berkunjung ke Makkah untuk mengunjungi Nabi dan meminta beliau agar pindah ke Madinah. Melihat kondisi Masyarakat di Mekkah yang memandang Rasulullah sebagai buruan akhirnya nabi memandang bahwa kota Makkah tidak dapat dijadikan lagi pusat dakwah. Karena itu, Nabi pernah mengunjungi beberapa negeri seperti Thaif, untuk dijadikan sebagai tempat pusat dakwah, namun ternyata tidak bisa, karena penduduk Thaif juga memusuhi Nabi. Oleh karena itu, Nabi memilih kota Madinah ( Yastrib  ) sebagai tempat hijrah kaum Muslimin.
1.  Faktor –faktor Nabi memilih kota Madinah sebagai tempat hijrah kaum muslimin.
1.      Madinah adalah tempat yang paling dekat dengan Makkah.
2.      Sebelum jadi Nabi, Muhammad telah mempunyai hubungan yang baik dengan penduduk madinah karena kakek nabi, Abdul Mutholib, mempunyai istri orang Madinah.
3.      Penduduk Madinah sudah dikenal Nabi bahwa mereka memiiki sifat yang lemah lembut.
4.      Nabi Muhammad SAW mempunyai kerabat di madinah yaitu bani Nadjar.
5.      Bagi diri Nabi sendiri, hijrah ke Madinah karena perintah Allh SWT.

2.      Dakwah Rasulullah Periode Madinah
Penduduk kota Madinah terb\diri dari 2 golongan yang berbeda jauh, yaitu:
1.      Golongan Arab yang berasal dari selatan yang terdiri dari suku Aus dan Khazraj
2.      Golongan yahudi, yaitu orang-orang Israel yang berasal dari utara (Palestina)
Dengan hijrahnya kaum muslimin, terbukalah kesempatan bagi Nabi saw untuk mengatur strategi membentuk masyarakat Islam yang bebas  dari ancaman musuh baik dari luar maupun dari dalam.
3.      Hikmah Sejarah Dakwah Rasululah saw Periode Madinah
Hikmah sejarah dakwah Rasulullah saw antara lain:
1.      Dengan persaudaraan yang telah dilakukan oleh kaum Muhajirin dan kaum Anshardapat memberikan rasa aman dan tentram.
2.      Persatuan dan saling menghormati antar agama.
3.      Menumbuh-kembangkan tolong menolong antara yang kuat dan lemah, yang kaya dan miskin.
4.      Memahami bahwa umat Islam harus berpegang menurut aturan Allah swt memahami dan menyadari bahwa kita wajib agar menjalin hubungan dengan Allah swt dan antara manusia dengan manusia.
5.      Kita mendapatkan warisan yang sangat menentukan keselamatan kita baik di dunia maupun di akhirat.

PENUTUPAN



A.    Kesimpulan
        Berbeda dengan periode mekah, pada periode madinah, islam merupakan kekuatan politik. Ajaran Islam yang berkenaan dengan kehidupan bermasyarakat banyak turun di madinah. Nabi Muhammad mempunyai kedudukan bukan saja sebagai kepala Negara dengan meletakkan dasar-dasar dalam kehidupan masyarakat madinah diantaranya Mendirikan Masjid
·  Mempersatukan dan mempersaudarakan kaum muhajirin dan kaum anshor
·  Mempersaudarakan antara kaum muslim dan non muslim
·  Melatakkan dasar-dasar politik, ekonomi, dan sodial untuk masyarakat baru 
sumber :
MODUL AGAMA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar