PENDAHULUAN :
Saat
ini banyak masyarakat yang tidak tahu bagaimana sejarah awal rasulullah saw
sampai ia diangkat menjadi rasul.serta sejarah bagaimana rasulullah
menyampaikan/menyebarkan agama islam melalui dakwah-dakwahnya.dalam
menyampaikan dakwah – dakwahnya rasulullah banyak menggunakan berbagai macam
strategi.
Muhammad saw adalah nabi terakhir
dan merupakan rasul ulul azmi.
Sekitar tahun 570 M,mekkah adalah
sebuah kota yang sangat penting dan terkenal diantara kota-kota di negeri
arab,baik karena tradisinya maupun karena letaknya.kota ini dilalui jalur
perdangangan yang ramai menghubungkan yaman di selatan dan siria di
utara.dengan adanya ka’bah ditengah kota,mekkah menjadi pusat keagamaan
arab.didalamnya terdapat 360 berhala,mengelilingi berhala utama,hubal.mekkah
kelihatan makmur dan kuat.agama dan masyarakat arab pada masa itu mencerminikan
realitas kesukuan masyarakat jazirah arab dengan luas satu juta mil persegi.
Kota ini merupakan tempat pertama
rasulullah saw menyebarkan agama islam dan menyampaikan dakwahnya sekaligus
juga merupakan tempat kelahiran rasulullah nabi muhammad saw.
A.
Sejarah
Dakwah Rasulullah Periode Mekah
Yang menjadi objeng k dakwah
Rasulullah pada awal kenabian adalah masyarakat Arab jahilliyah, yang masih
berada dalam kebodohan. Dalam bidang agama, masyarakat arab pada waktu itu
sudah menyimpang jauh dari ajaran agama tauchid. Masyarakat jahiliyah pada
waktu itu umumnya beragama watsani atau agama penyembah berhala. Berhala –
berhala yang mereka puja itu mereka letakkan di Ka’bah. Berhala – berhala
tersebut antara lain Lata, Uzza, dan Manat. Selain itu ada pula sebagian
masyarakat arab jahiliyah yang menyembah malaikat dan bintang sebagaimana yang
dilakukan oelh kaum Sabi’in.
Nabi Muhammad diangkat sebagai
rasul pada tanggal 17 Ramadan 610 M, 13 tahun sebelum hijrah ketika beliau
sedang bertahannus di Gua hira’ yang terletak di Jabal Nur, beberapa kilometer
sebelah utara kota mekah. Nabi Muhammad diangkat Allah, sebagainabi atau
rasul-Nya ditandai dengan turunnya Malaikat jibril untuk menyampaikan wahyu
yang pertama kali yakni Al-Qur’an surah Al-Alaq: 1-5
‘Bacalah
dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia Telah menciptakan manusia
dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar
(manusia) dengan perantara kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak
diketahuinaya”. (Q.S Al-Alaq: 1-5)
Turunnya wahyu pertama tersebut
dinamakn juga Nuzulul Qur’an. Setelah menerima wahyu tersebut Rasulullah merasa
gelisah dan kebingungan,kemudian dihibur oleh Khadijah dan meyakinkan
Rasulullah mengenai kenabiannya adalah sebagai berikut :
1. Keesaan
Allah SWT
3. Kesucian jiwa
2. Hari
kiamat sebagai hari pembalasan. 4. Persaudaraan dan
persatuan.
Kurang
lebih dua tahun setengah turun wahyu kedua yakni surah Al-Mudasir ayat 1-7,
‘Hai
orang yang berkumpul (berselimut), bangunlah, lalu berilah peringatan ! Dan
Tuhanmu Agungkanlah ! Dan pakaianmu bersihkanlah, dan pebnuatan dosa
tinggalkanlah, dan janganlah kamu member (dengan maksud) memperoleh (balasan)
yang lebih banyak. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah”. (Q,S
Al-Mudasir: 1-7).
Sesudah menerima wahyu yang kedua
yang berisi perintah Allah SWT agar nabi Muhammad berdakwah menyiarkan agama islam
kepada umat islam,mulailah beliau berdakwah secara sembunyi-sembunyi dan
menyeru kepada keluarganya yang dekat. Berikut nama-nama yang mula-mula beriman
kepada Rasulullah yakni Siti Khadijah, Ali bin Abi Tolib, Abu Bakar, Zaid bin
Haritsah. Melalui Abu Bakar banyak orang-orang memeluk islam antara lain :
Usman bin Afan, Abdurrahman bin Auf, Zubair bin Awwan, Thalhah bin Ubaidillah,
Sa’ad bin Abi Waqqas. Selain itu masuk islam juga Bilal bin Rabbah al-Habsyi,
Abu ‘Ubaidah , ‘Amir bin Al-Jarrah, Abu Salamah bin 'Abdul Asad, Al-Arqam bin
Abil Arqam, Usman bin Maz'un, 'Ubaidah bin Al-Harits, Sa'id bin Zaid Al-'Adawy.
Mereka diberi gelar "assabiqunal awwalun", yaitu orang yang pertama
masuk islam.
Mereka
mendapat pelajaran islam dari Rasulullah secara langsung di tempat yang
tersembunyi, di rumah Arqam bin Abil Arqam, di kota Mekah. Mereka semua masuk
islam secara sembunyi - sembunyi. Maka cara yang sama pun dilakukan oleh
Rasulullah dalam pertemuan beliau dengan pengarahan agam yang diberikan karena
dakwah ketika itu masih bersifat individu dan sembunyi - sembunyi. Nabi
Muhammad berdakwah secara sembunyi - sembunyi dari rumah ke rumah selama 3
tahun.
Kemudian
turun Q.S Hijr ayat 94 :
"Maka
sampaikanlah (Muhammad) secara terang - terangan segala apa yang diperintahkan
(kepadamu) dan berpalinglah dari orang yang musryik." Perintah pertama
untuk menampakkan dakwah. Setelah turun ayat tersebut mulailah Nabi Muhammad
berdakwah dengan terang - terangan. Tahap - tahap dakwah Rasulullah SAW secara
terang - terangan ini antara lain adalah sebagai berikut :
1.
Mengundang kaum kerabat keturunan dari Bani Hasyim, untuk menghadiri jamuan
makan dan mengajak agar masuk islam. walaupun banyak yang belum menerima agama
islam,.ada 3 orang kerabat dari kalangan Bani Hasyim yang sudah masuk islam,
tetapi merahasiakannya. Mereka adalah Ali bin Abu Thalib, Ja'far bin Abu
Thalib, dan Zaid bin Haritsah.
2.
Rasulullah mengumpulkan para penduduk mekah, terutama yang berada dan bertempat
tinggal di sekitar ka'bah untuk berkumpul di bukit Shafa.
B. Reaaksi Kaum Quraisy Terhadap
Dakwah Rasulullah
Setelah
mulai berdakwah secara terang - terangan, Nabi Muhammad mendapat reaksi keras
dari kaum kafir Quraisy namun tidak putus asa dan beliau terus mengajak seluruh
lapisan masyarakat agar masuk islam. Adapun reaksi kaum kafir Quraisy terhadap
dakwah Rasulullah adalah :
1.
Kaum kafir Quraisy, terutama para bangsawan nya sangat keberatan dengan ajaran
persamaan hak dan kedudukan antara semua orang. Mereka mempertahankan tradisi
hidup berkasta-kasta dalam masyarakat. Mereka juga ingin mempertahankan
perbudakan, sedangkan ajaran Rasulullah (islam) melarangnya.
2.
Kaum kafir Quraisy menolak dengan keras ajaran islam yang adanya kehidupan
sesudah mati yakni hidup di alam kubur dan alam akhirat, karena mereka merasa
ngeri dengan siksa kubur dan azab neraka.
3.kaum
kafir Quraisy menolak ajaran Islam karena mereka merasa berat meninggalkan
agama dan tradisi hidup bermasyarakat warisan leluhur mereka.
4.
kaum kafir Quraisy menentang keras dan berusaha menghentikan dakwah Rasulullah
karena Islam melarang menyembah Berhala.
C. Subtansi Dakwah Rasulullah
Periode Mekah
selama
13 tahun, Rasulullah berdakwah di Mekah. materi yang disampaikan dalam dakwah
mengenai tauhid ( mengesakan Allah). masyarakat Mekah pada waktu itu sedang
dilanda berbagai krisis , dan yang paling menonjol adalah krisis ketuhanan .
mereka meninggalkan agama tauhid yang telah diajarkan oleh nenek moyang mereka
terdahulu , yakni Nabi Ibrahim dan anak-anak keturunannya . mereka lebih suka
menyembah berhala ,patung patung dari tanah liat , batu-batu besar dan
benda-benda tertentu yang dianggapnya dapat menyampaikan hajatnya kepada Allah
. berhala yang paling banyak di sembah dan dianggap dapat mewakili Tuhan adalah
latta , Uzza, Hubal, dan Manat. kayakinan masyarakat Mekkah yang mendua itulah
yang disebut syirik (menyekutukan Allah), dan membuat Nabi Muhammad merasa
prihatin . maka beliau segera memfokuskan dakwahnya kepada pembenahan aspek
keimanan , agar kembali kepada aqidah tauhid , yang mengesakan Allah . Selain
itu , situasi dan kondisi di Mekkah , belum memungkinkan bagi Rosululloh untuk
membenahi aspek aspek sosial , ekonomi, politik, budaya dan sebagainya, karena
jumlah umat islam pada waktu itu masih terbatas .
D. Sikap dan Perilaku Yang
Mencerminkan Dakwah Rasulullah SAW.
1.
mengimani dengan sebenar-benarnya bahwa Muhammad SAW adalah rasul dan nabi
penutup para nabi.
2.
mencintai Rasulullah SAW.
3.
mensosialisasikan sunnah nabi SAW.
4.
memelihara silaturahmi dengan sesama .
5.
senantiasa berjihad dijalan Allah
6.
merawat dan melestarikan tempat ibadah.
Dakwah
Nabi Muhammad Periode Madinah
A. LatarBelakangRasulullah Berhijrah ke Madinah
Terjadinya perlawanan yang menentang
penyebaran agama Islam dari
Mekkah, menyebabkan Nabi Muhammad SAW melakukan hijrah dari Mekkah ke
Madinah.Tetapi sebelum hijrah dilakukan, telah terjadi peristiwa yang sangatpenting,
yaitu peristiwa Isra’ dan Mi’raj pada tanggal 27 Rajab tahun 621 M.
Keadaan di Madinah sangat jauh berbeda dengan di Mekkah, kalau di
Mekkah, Nabi Muhammad SAW islam dimusuhi dan mendapat perlawanan sehingga
tidak mungkin untuk berkembang sedangkan di MadinahNabi Muhammad SAW
disambut dengan gembira, karena kedatangan Nabi sudah lama diharapkan.
Di Madinah perkembangan agama Islam cukup pesat dan penganutnya
Dakwah Rasulullah yang dilakukan di Mekkah baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan berlangsung selama 13 tahun. Rintangan makin lama makin bertambah karena itu Allah MenyediakanTempat yang subur untuk da’wah yaitu Madinah. Disinilah membangun umat untuk dijadikan duta keseluruh pelosok dunia
Mekkah, menyebabkan Nabi Muhammad SAW melakukan hijrah dari Mekkah ke
Madinah.Tetapi sebelum hijrah dilakukan, telah terjadi peristiwa yang sangatpenting,
yaitu peristiwa Isra’ dan Mi’raj pada tanggal 27 Rajab tahun 621 M.
Keadaan di Madinah sangat jauh berbeda dengan di Mekkah, kalau di
Mekkah, Nabi Muhammad SAW islam dimusuhi dan mendapat perlawanan sehingga
tidak mungkin untuk berkembang sedangkan di MadinahNabi Muhammad SAW
disambut dengan gembira, karena kedatangan Nabi sudah lama diharapkan.
Di Madinah perkembangan agama Islam cukup pesat dan penganutnya
Dakwah Rasulullah yang dilakukan di Mekkah baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan berlangsung selama 13 tahun. Rintangan makin lama makin bertambah karena itu Allah MenyediakanTempat yang subur untuk da’wah yaitu Madinah. Disinilah membangun umat untuk dijadikan duta keseluruh pelosok dunia
B. KisahHijrahRasulullahkeMadinah
Setelah
Rasulullah mandapat perintah dari Allah untuk berhijrah maka beliau berangkat
bersama Abu Bakar. semua perbekalan perjalanan telah disiapkan
oleh Asma Binti Bakar. Abu Bakar telah menyewa penunjuk jalan yang bernama
Abdullah Ibnu Uraiqith dari bani Dail Ibnu Bakar. Walau dia masih beragama
musyrik, tapi dapat dipercaya. Abu Bakar berpesan untuk merahasiakan
kepergiannya dan menjemput di Goa Tsur setelah 3 malam.Pada malam tersebut,
bertepatan dengan pelaksanaan rencana rahasia orang-orang Quraisy, Para pemuda
dari semua kalangan kabilah Quraisy mengepung rumah Rasulullah SAW. Pada saat
itu Rasulullah berada di dalam rumahnya. Tatkala saat untuk keluar telah tiba,
Rasullulah memerintahkan anak pamannya, yaitu sahabat Ali, untuk tidur di
tempat tidurnya supaya orang-orang Quraisy tidak mencurigai kepergiannya.
Sesungguhnya
mereka selalu mengamat-amati semua gerakan Rasulullah dari celah-celah kubah
untuk menyelidiki keberadaannya pada malam itu.
Kemudian Rasulullah SAW
menyelimuti sahabat Ali dengan kain burdahny, lalu ia keluar melewati para
pemuda Quraisy yang berada di luar pintu rumahnya seraya membacakan firmannya:
ﻥﻭﺮﺼﺑﻻﻢﻬﻗﻢﻬﺘﻴﺸﻏﺎﻓﺍﺬﺳﻢﻬﻨﻠﺧﻦﻣﻭﺍﺬﺳﻢﻬﻳﺬﻳﺍﻦﻴﺑﻦﻣﺎﻨﻠﻌﺟﻭ
“Dan kami adakan
dihadapan mereka dinding Dan di belakang mereka dinding (pula), dan Kami tutup
(mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat”. (Qs. 36 Yasin:9)
Allah menimpakan kepada mereka rasa kantuk yang sangat.
Akhirnya mereka semua tertidur sehingga tiada seorangpun dari mereka yang
melihat kepergian rasulullah.Rasulullah SAW terus berjalan tanpa menoleh hingga
bertemu dengan sahabat Abu Bakar di tempat yang telah dijanjikan, lalu keduanya
melanjutkan perjalanan hingga sampai di Gua Tsur. Kemudian
mereka berdua bersembunyi di dalamnya. Tatkala orang-orang musyrik mengetahui
bahwa tipu muslihatnya itu tidak membawa hasil apa-apa, bahwa mereka semalaman
hanya mengawasi Ali Bin Abu Thalib, bukannya Muhammad Bin Abdullah, maka
kemarahan mereka semakin memuncak. Lalu mereka mengutus orang-orangnya ke
segala penjuru. Mereka menyediakan hadiah yang besar bagi orang yang dapat
menangkap Muhammad atau menunjukan tampat persembunyiannya. Padahal Rasulullah
telah sampai di Gua Tsur sewaktu mereka mencarinya. Seandainya seorang dari
mereka mau melihat ke dalam gua dari arah bawah, niscaya ia akan melihat orang
yang mereka cari. Hal ini membuat Abu Bakar menangis karena khawatir akan
diketahui mereka. Akan tetapi Rasulullah SAW bersabda kepadanya seraya
mengucapkan firmanNya:
ﺎﻨﻌﻣﷲﺍﻥﺇﻥﺰﺤﺗﻻ
“Janganlah engkau
bersedih hati karena sesungguhnya Allah beserta kita”. (Qs. At-Taubah:40)
Allah memalingkan
pandangan mata mereka. Sehingga tidak ada seorangpun dari mereka yang memandang
ke arah gua. Akhirnya musuh bebuyutan Rasulullah SAW, yaitu Umayyah Ibnu
Khalaf, memustahilkan orang yang dicarinya itu bersembunyi di dalam gua
tersebut. Rasulullah SAW dan sahabat Abu Bakar tinggal di dalam gua Tsur selama
3 malam hingga pencarian mereka berhenti. Abdullah Ibnu Abu Bakar, anak sahabat
Abu Bakar, sebelum peristiwa tersebut biasa menginap di tempat yang berdekatan
dengan orang-orang Quraisy. Dia adalah seorang pemuda terdidik dan
berpengalaman. Bila malam hari hampir habis, yaitu pada waktu sahur, ia
meninggalkan Rasulullah SAW dan sahabat Abu Bakar. Kemudian pada pagi harinya
ia menampakan dirinya di mata orang-orang Quraisy sehingga mereka menduga bahwa
dia bermalam bersama mereka. Ia selalu mengintai gerak-gerik orang Quraisy dan
menyadap semua rencana orang Quraisy. Kemudian ia berangkat menuju tempat
Rasulullah SAW dan sahabat Abu Bakar berada bila malam telah pekat untuk
menyampaikan berita yang telah diperolehnya itu.
Selain itu, Amir Ibnu
Fuhairah selalu berangkat menuju ke arah tempat Rasulullah SAW dan sahabat Abu
Bakar berada dengan membawa domba-domba gembalanya. Apabila Abdullah Ibnu Abu
Bakar berangkat meninggalkan Rasulullah SAW dan sahabat Abu Bakar, lalu Amir
mengikuti jejak Abdullah bersama domba gembalanya supaya jejak Abdullah
terhapus oleh jejak domba. Setelah pencarian orang-orang Quraisy berhenti,
Rasulullah saw dan sahabat Abu Bakar keluar dari gua. Hal itu terjadi lewat 3
malam. Lalu keduanya menemui petunjuk jalan yang membawa hewan kendaraan mereka
berdua. Pada waktu itu petunjuk jalan telah siap untuk melakukan tugas sesuai
dengan perjanjian semula. Kemudian Rasulullah saw dan sahabat Abu Bakar beserta
penunjuk jalan berhenti meniti daerah pantai.Akan tetapi, di tengah jalan
mereka disusul Suraqah Ibnu Malik al Mudlaji yang sedang memburu
mereka.Sebelumnya Suraqah telah didatangi utusan dari orang-orang musyrik
kabilah Quraisy. Utusan itu mengatakan bahwa orang-orang Quraisy telah
menyediakan hadiah sebesar tebusan jiwa Rasulullah dan Abu Bakar bagi siapa
saja yang dapat membunuh atau menangkap mereka berdua. Ketika itu Suraqah
sedang duduk-duduk di majelis kaumnya, yaitu Bani Mudlaj. Tiba-tiba datanglah
sesorang dari Bani Mudlaj yang langsung berdiri di hadapan mereka yang sedang
duduk-duduk. Ia berkata,”Hai Suraqah, sesungguhnya aku tadi telah melihat titik
hitam di daerah pantai. Aku yakin bahwa titik hitam tersebut Muhammad dan
sahabatnya”.
Setelah diam sesaat
diantara kaumnya , Suraqah bangkit, lau
is menagih kudanya dan langsung memacu kudanya ke arah pantai sehingga ia dekat
dengan Rasulullah dan sahabatnya, Abu Bakar. Akan tetapi tatkala ia mendekat,
ternyata kaki depan kudanya terperosok hingga ia terjatuh. Ia menaiki kembali
mengejar Rasulullah saw hingga ia sempat mendengarkan bacaan Al-Qur’an
Rasulullah saw. Rasulullah saw tidak pernah menengok kebelakang, tetapi sahabat
Abu Bakar sering menengok kebelakang. Kaki depan kuda Suraqah masuk ke dalam
pasir hingga batas lututnya, Suraqah terjungkal jatuh. Lalu ia kembali
menghardik kudanya supaya bangkit, tetapi ketika kaki depan kudanya hendak
tercabut dari pasir, tiba-tiba keluarlah dari dalamnya debu yang pekat sekali
hingga membumbung ke langit. Debu tampak bagaikan asap. Kini mengertilah
Suraqah bahwa pekerjaanya itu sia-sia belaka, bahkan kini perasaan takut
merayap kedalamnya dirinya. Segera ia berseru meminta perlindungan Rasulullah
saw dan sahabat Abu Bakar. Mereka menghentikan kendarannya hingga Suraqah
datang kepada mereka. Suraqah merasa yakin bahwa perkara yang dibawa oleh Rasulullah
ini pasti akan mengalami kemenangan. Lalu Suraqah menawarkan bekal dan harta
bendanya kepada mereka berdua, tetapi keduanya tidak mau mengambil sesuatu
apapun daripadanya, bahkan mereka berdua berkata, “Sekarang pergilah engkau
dari kami.”Tetapi sebelum Suraqah pergi,terlebih dahulu ia meminta surat
jaminan keamanan dari dirinya. Maka Rasulullah saw memerintahkan Abu Bakar
untuk menuliskannya. Dengan demikian, selesailah peristiwa tersebut yang
menandakan besarnya perhatiann Allah terhadap Rasul-Nya.
Sejak penduduk Madinah
mendengar berita tentang keluarnya Rasulullah saw dari Mekkah untuk bergabung
dengan mereka, mereka selalu keluar menuju ke daerah Harrah, yaitu suatu daerah
yang penuh dengan batu hitam. Bila sudah tengah malam mereka kembali ke rumah
masing-masing. Pada suatu hari, mereka pulang ke rumah masing-masing. Tatkala
mereka baru sampai,kerumah masing-masing tiba-tiba seorang Yahudi yang pada
saat itu sedang menaiki sebuah bukit karena ingin melihat kedatangan
Rasullullah saw dan sahabatnya dari kejahuan, terkadang tampak dan terkadang
tidak karena tertutup oleh fatamorgana. Kemudian orang Yahudi itu berseru
sekuat suaranya, “Hai orang Arab semuanya, keberuntungan kalian yang sedang
kalian tunggu-tunggu telah datang.”
Mereka bergegas mengambil senjata masing-masing, lalu berangkat ke daerah
Harrah menyambut kedatangan Rasulullah saw.
C.
KondisiMadinahSebelumKedatanganNabi Muhammad
SAW
Kota Madinahsekaranginiberada di wilayahkekuasaanpemerintahanKerajaan
Arab Saudi, terletaksekitar 160 km dariLautMerahdanpadajarakkuranglebih 350 km
sebelahutaradarikotamakkah. KondisitanahkotaMadinahdikenalsubur. Di
sanaterdapatoase-oaseuntuktanahpertanian,
olehkarenaitupendudukkotainimemilikiusahapertanian, selainberdagangdanbeternak.
Usaha pertanianinimenghasilkansayur-sayurandanbuah-buahan.TentunyakondisiMadinahberbedadengankondisiMakkah
yang tandusdangersang.SebelumNabihijrah Kota
MadinahdisebutdenganYastrip.PenamaanMadinahsecarabahasamempunyaiakar kata yang
samadengan “tamaddun” yang berartiperadaban.
KondisimasyarakatYastripsebelum Islam dating terdiriatasduasukubangsa,
yaitubangsa Arab danbangsaYahudi.Bangsa Arab yang tinggal di
Yastripterdiriataspenduduksetempatdanpendatangdari Arab Selatan yang
pindahkeYastripkarenapecahnyabendunganMa’arib.
Persoalan
yang dihadapimasyarakatYastripwaktuituadalahtidakadanyakepemimpinan yang
membawahisemuasukuYastrip.Hanyaadapemimpin-pemimpinsuku yang
salingberebutpengaruh.Akibatnya, perangantar-suku pun seringterjadi.
Dakwah
Rasulullah SAW pada periode madinah
Pada tahun ke-13 (sesudah Nabi Muhammad diutus,) 73 orang
penduduk Madinah berkunjung ke Makkah untuk mengunjungi Nabi dan meminta beliau
agar pindah ke Madinah. Melihat kondisi Masyarakat di Mekkah yang memandang
Rasulullah sebagai buruan akhirnya nabi memandang bahwa kota Makkah tidak dapat
dijadikan lagi pusat dakwah. Karena itu, Nabi pernah mengunjungi beberapa
negeri seperti Thaif, untuk dijadikan sebagai tempat pusat dakwah, namun
ternyata tidak bisa, karena penduduk Thaif juga memusuhi Nabi. Oleh karena itu,
Nabi memilih kota Madinah ( Yastrib ) sebagai tempat hijrah kaum
Muslimin.
1. Faktor –faktor Nabi memilih kota Madinah sebagai
tempat hijrah kaum muslimin.
1. Madinah
adalah tempat yang paling dekat dengan Makkah.
2. Sebelum
jadi Nabi, Muhammad telah mempunyai hubungan yang baik dengan penduduk madinah
karena kakek nabi, Abdul Mutholib, mempunyai istri orang Madinah.
3. Penduduk
Madinah sudah dikenal Nabi bahwa mereka memiiki sifat yang lemah lembut.
4. Nabi
Muhammad SAW mempunyai kerabat di madinah yaitu bani Nadjar.
5. Bagi
diri Nabi sendiri, hijrah ke Madinah karena perintah Allh SWT.
2.
Dakwah
Rasulullah Periode Madinah
Penduduk kota Madinah terb\diri dari 2 golongan yang
berbeda jauh, yaitu:
1. Golongan
Arab yang berasal dari selatan yang terdiri dari suku Aus dan Khazraj
2. Golongan
yahudi, yaitu orang-orang Israel yang berasal dari utara (Palestina)
Dengan
hijrahnya kaum muslimin, terbukalah kesempatan bagi Nabi saw untuk mengatur
strategi membentuk masyarakat Islam yang bebas dari ancaman musuh baik
dari luar maupun dari dalam.
3. Hikmah
Sejarah Dakwah Rasululah saw Periode Madinah
Hikmah sejarah dakwah Rasulullah saw antara lain:
1.
Dengan
persaudaraan yang telah dilakukan oleh kaum Muhajirin dan kaum Anshardapat
memberikan rasa aman dan tentram.
2.
Persatuan
dan saling menghormati antar agama.
3.
Menumbuh-kembangkan
tolong menolong antara yang kuat dan lemah, yang kaya dan miskin.
4.
Memahami
bahwa umat Islam harus berpegang menurut aturan Allah swt memahami dan
menyadari bahwa kita wajib agar menjalin hubungan dengan Allah swt dan antara
manusia dengan manusia.
5.
Kita
mendapatkan warisan yang sangat menentukan keselamatan kita baik di dunia
maupun di akhirat.
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Berbeda dengan periode mekah, pada
periode madinah, islam merupakan kekuatan politik. Ajaran Islam yang berkenaan
dengan kehidupan bermasyarakat banyak turun di madinah. Nabi Muhammad mempunyai
kedudukan bukan saja sebagai kepala Negara dengan meletakkan dasar-dasar dalam
kehidupan masyarakat madinah diantaranya Mendirikan Masjid
· Mempersatukan dan
mempersaudarakan kaum muhajirin dan kaum anshor
· Mempersaudarakan
antara kaum muslim dan non muslim
· Melatakkan dasar-dasar politik, ekonomi, dan
sodial untuk masyarakat baru
sumber :
MODUL AGAMA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar